Minggu, 17 April 2011

Aku, Dia dan Maya

AKU, DIA dan MAYA

review by Yayun



Maya duplikat nyata. Siapa yang menyangkal jika maya juga penuh dengan cerita. Tentang rasa, berita dan ilmu tentang hidup dan kehidupan, yang beberapa tahun ini memberikan warna apik dalam kehidupan remaja-dewasa.



Penulis yang menghadirkan kisah yang dramatic pastilah memiliki pemikiran yang dalam terhadap suatu hal yang ia rasa penuh makna tersendiri. Dan hal itu dapat kita lihat dalam sebuah karya Diannafi + A[rt]gusfaizal, sebuah karya unik yang dibuat oleh dua orang yang menjalin komunikasi melalui dunia maya. Dan dari dunia maya pula bersepakat menciptakan sebuah karya apik yang menyentuh, “mayasmara” karya indah tentang mayana dan mayanya.



“aku ingin mengikuti jalan yang telah membuatku merasakan cinta dan kegilaannya, tetapi aku juga ingin mengikuti jalan yang arahnya menuju bahagia

untuk ibu. Dua arah, ada dua arah yang mendatangiku. Keduanya tak ada yang salah kurasa, ini atau itu, nyata atau maya, bahagia atau cinta dan “ibu atau rasa”. Dan aku harus berdialog dengan diriku sendiri untuk memilih dan dapat memiliki salah satunya atau keduanya.



Mayasmara sebuah karya dengan kesederhanaan kata-kata, namun dengan kesederhanaan itu pula berhasil menciptakan sebuah cerita yang menyentuh sehinggah batin pun tertarik untuk lebih meresapi kisah seorang mayana dalam diri. Inilah maya dan inilah kehidupan maya. Sebuah realita tentang cinta yang lahir dan menghadirkan sebuah pilihan.



Karya yang muncul dan memuat sebuah rahasia untuk mempertahankan cinta atau bahagia diatas gejolak lara sungguh sangat mengagumkan bagi saya. Banyak hal-hal yang dapat dipetik dalam karya ini. Bagi seorang yang awam seperti saya, membaca dan menyimak karya ini dapat menambah ilmu saya khususnya dalam kajian sastra. Dan itu sangat berguna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar